jump to navigation

Batik Pekalongan Oktober 29, 2011

Posted by Admin in Artikel.
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , ,
add a comment

Batik Pekalongan

Pekalongan merupakan daerah yang termasuk dalam wilayah Jawa Tengah jaraknya sekitar 100 km dari Semarang sebagai pusat Provinsi Jawa Tengah. Pekalongan dibagi menjadi dua daerah, yaitu Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalonqan. Di kota ini sejak dulu banyak terdapat pengrajin batik. Pengrajin batik tidak hanya didominasi oleh pengusaha besar, tetapi banyak penqusaha kecil yang bergerak dalam bidang batik di kota ini. Hampir semua pengerjaannya diakukan di rumah. Sentra batik Pekalongan terdapat di dua daerah, yaitu Kedungwuni dan Wiradesa.

Perkembangan batik di Pekalongan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Menurut sejarah batik Pekalongan sudah ada zejak tahun 1800, sedangkan motif batik yang tercatat sudah ada tahun 1802. Batik Pekalongan terdapat di daerah Pekalongan Kota ban di daerah Buaran, Pekajangan, dan Wonopringgo.

Kalau dulu perajin batik Pekalongan didominasi oleh petani di mana zaman dulu di sela-sela masa tanam dan masa panen kebanyakan mereka memproduksi batik, sedangkan jika saatnya masa panen atau tanam tiba mereka tidak memproduksi batik. Namun sekarang dominasi tersebut sudah tidak ada lagi karena banyak juga pengrajin batik yang memang menggantungkan hidupnya dari membatik.

Motif batik pekalongan terpengaruh dari Eropa (Belanda), Arab, dan Cina. Motif batik Pekalongan sangat banyak ragamnya dan yang paling terkenal adalah motif jlamprang. Motif jlamprang ini adalah motif yang populer di Pekalongan dan diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Motif jlamprang ini merupakan perkembangan dari motif kain Potola dari India berbentuk geometris seperti bintang atau mata angin dan juga menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Bahkan saking populernya motif batik jlamprang ini sampai diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Pekalongan.

Batik Pekalongan seringkali menunjukkan warna yang sangat atraktif dalam desainnya. Perkembangan batik Pekalongan sangat mengikuti perkembangan zaman, hal ini bisa diketahui sejak dulu. Misalnya saja pada waktu penjajahan Jepang batik Pekalongan ada yang disebut dengan batik Jawa Hokokai yang desainnya mirip dengan kimono dari Jepang. Atau pada zaman penjajahan Belanda juga memberikan pengaruh dalam desain batik Pekalongan, yaitu dengan ditemukannya desain bergambar bunga tulip dalam batik Pekalongan. Bahkan nama Presiden pun menjadi nama desain batik Pekalongan, seperti adanya desain batik SBY dalam batik Pekalongan. Bahkan tsunami pun menjadi nama desain batik Pekalongan ini. Unik yah 😀

Desain batik Pekalongan ada yang termasuk dalam batik pecinan dimana batik tersebut mendapat pengaruh dari Cina dalam ragam desain batiknya. Motif batik pecinan ini antara lain terdapat gambar merak atau naga dalam desainnya. Batik pecinan yang terkenal di Pekalongan diproduksi oleh Tan Tjie Hou.

Desain batik Pekalongan juga mendapat pengaruh dari budaya Islam dan biasanya Batik jenis ini dihasilkan warga keturunan Arab. Pengaruh tersebut ditandai dengan adanya gambar binatang yang terpotong kepalanya dalam desain batiknya. Pengaruh keraton Solo atau Jogjakarta juga ada dalam batik Pekalongan walaupun telah dimodifikasi sehingga menjadi suatu desain batik unik yang berbeda dengan batik di Solo dan Jogjakarta. Motif batik Pekalongan yang lain antara lain motif batik terang bulan, batik tiga negeri Pekalongan, Sogan Pekalongan, dan lain-lain.

www.BatikSolo.asia

Serba-Serbi Batik Oktober 25, 2011

Posted by Admin in Artikel.
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
add a comment

Batik memang salah satu seni indah yang merupakan ciri bangsa Indonesia. Tidak aneh kalau kemudian kita dapat menemukan berbagai hal yang unik dan menarik berkaitan dengan batik. Dan beberapa fakta yang mungkin tidak kita pikirkan sebelumnya akan dibahas dalam bagian ini.

1. Batik merupakan hasil kebudayaan tak benda asli dari Indonesia. Pernyataan ini dikukuhkan oleh UNESCO, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa di bidang kebudayaan, pada serangkaian kegiatan pada 28 September 2009 sampai 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Sejak itu, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Persengketaan dengan Malaysia terhadap berbagai warisan budaya telah membuat Indonesia semakin sadar untuk melindungi berbagai aset kebudayaan dan warisan budaya bangsa.

2. Sejarah batik tidak lepas dari perkembangan kebudayaan kerajaan-kerajaan Jawa dan penyebaran ajaran Islam di Jawa. Kerajaan Majapahit dikenal sebagai masa asal mula batik di Indonesia. Dahulu kala, membatik merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam keraton dan hanya untuk pakaian raja. Namun lambat laun batik dikerjakan oleh warga karena banyaknya abdi dalem yang tinggal di luar keraton. Dari hal tersebut, batik mulai dikenal oleh masyarakat. Kebanyakan dari pembatik merupakan perempuan yang mengisi waktu senggang.

3. Batik di Indonesia pertama diperkenalkan ke khalayak asing oleh Chastelein seorang anggota Raad van Indie (dewan Hindia Belanda) pada tahun 1705 dengan nama batex. Dari situ banyak orang asing yang menyenangi batik dan mendorong kemajuan industri batik di lingkungan bangsawan Jawa, yang sebelumnya lebih banyak dibuat untuk kepentingan pakaian para bangsawan di lingkungan istana. Artinya, pembuatan batik di lingkungan keraton pun semakin terdorong maju setelah adanya usaha pengenalan batik oleh bangsa asing.

4. Bahan dasar batik pada mulanya adalah kain putih yang ditenun sendiri, malam, pewarna alami (seperti kunyit, pohon mengkudu, tinggi, soga, nila), dan canting sebagai alat menuliskan malam cair di atas kain. Proses pembatikan dengan cara tradisional atau terkenal dengan batik tulis dimulai dengan menggambar pola yang selanjutnya diikuti menuliskan malam cair di atas pola lalu merendamnya dengan air panas yang sudah diberi pewarna alami. Setelah itu, kain direndam dengan air panas dengan tujuan menghilangkan malam yang masih melekat. Tahap terakhir, batik dijemur dan jadilah kain batik yang diinginkan.

5. Pada abad XX, muncul metode pembuatan batik dengan cara cap. Dengan metode batik cap, pembuatan batik bisa menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Selain itu, keseragamannya lebih dapat diandalkan. Namun dampak negatifnya, karena dibuat secara banyak dan seragam, batik cap ini menjadi terlihat pasaran sehingga tidak disenangi oleh kalangan menengah ke atas. Pembuatan batik cap memang lebih sederhana dari segi pengerjaan daripada batik tulis. Walaupun demikian, keberadaan batik cap tidak menggeser eksistensi batik tulis. Hal ini disebabkan segmentasi pasar yang berbeda antara batik cap dan batik tulis.

6. Batik solo dan batik Jogja sangat terkenal dalam hal corak dan pola tradisional. Pola yang masih banyak digunakan dalam batik adalah sido mukti dan sido luruh. Hingga kini, batik dari Solo dan Jogja tetap dikenal luas dengan pola pola yang masih mematuhi pakem keraton. Tentu saja, banyak daerah lain di Indonesia yang membuat dan memproduksi batik dengan pola dan corak batik keraton. Namun ada kecenderungan pecinta batik keraton lebih memilih batik dari Solo dan Jogja.

7. Akrobatik adalah produk pengembangan batik yang digenerasikan dari teknologi komputer. Caranya adalah dengan memasukkan motif batik tertentu ke dalam program komputer. Kemudian program komputer akan menggenerasikan motif tersebut menjadi berbagai bentuk desain. Selanjutnya desain tersebut akan diaplikasikan pada kaos dan jaket dengan produksi terbatas. Akrobatik mempunyai visi memperkenalkan batik pada kaum muda, dengan desain-desain yang lebih pop dan kemudian disablon pada kaos dan jaket.

8. Batik print merupakan salah satu jenis batik yang baru muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi produksi batik dengan jumlah paling banyak jika dibandingkan dengan batik cap dan batik tulis. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah massal tanpa melalui proses penempelan malam dan tidak menggunakan pencelupan seperti batik pada umumnya. Namun motifnya tetap menggunakan motif batik.

Sebagian seniman dan perajin batik menganggap ini bukan batik, tetapi kain dengan motif batik. Apa pun namanya, usaha ini berkembang sangat pesat dan banyak digerakkan oleh anak-anak muda yang kreatif. Desain-desainnya yang berani dan pembuatannya yang cepat, serta dapat diproduksi massal membuatnya cepat populer di lingkungan anak-anak muda yang selalu menyukai gerak cepat.

9. Pada umumnya, kain yang digunakan untuk membatik adalah dari serat poliester, tetapi ada juga yang terbuat dari kain katun, kain rayon, kain rami, dan kain sutra. Penggunaan kain ini akan menentukan masalah kualitas, kenyamanan, dan harga batik.

10. Cara cepat untuk membedakan batik cap (sablon) dengan batik tulis adalah dengan memperhatikan gambar dan coraknya, serta mencium baunya. Gambar pada kain tekstil bermotif batik (sablon) biasanya tidak akan tembus hingga pada bagian belakang kain. Berbeda dengan yang terdapat pada kain batik tulis asli yang berkualitas. Pada batik sablon dan batik cap, pada corak yang halus sekalipun, tidak akan tercium aroma malam dan sering kali tidak tercium aroma apa pun.

11. Detail gambar pada kain batik sablon relatif lebih halus dan lebih lengkap bila dibandingkan dengan kain batik tulis. Pada kain tekstil bermotif batik (sablon), detail gambarnya lebih bisa mencapai ukuran yang kecil dengan warna yang lebih gelap, berbeda dengan kain batik tulis. Hal ini dikarenakan kemampuan proses sablon semakin bagus dan teknologinya semakin maju.

12. Harga kain batik sablon relatif lebih murah. Jumlah produksinya biasanya lebih banyak. Hal ini ditempuh agar biaya untuk pembuatan film atau pembuatan screen sablon bisa tertutupi karena biaya pembuatan film cukup mahal. Apabila diproduksi dalam jumlah sedikit, maka dengan sendirinya harqa kain batik sablon akan sama mahalnya dengan kain batik tulis. Itulah sebabnya bisa ditemukan banyak batik sablon bermotif sama.

13. Bentuk ragam hias atau ornamen pada lembaran kain sablon sudah pasti akan tepat sama antara satu dengan yang lainnya. Kain sablon bisa kita temui dalam bentuk gulungan. Biasanya satu gulung bisa mencapai panjang lebih dari 100 meter.

14. Dengan adanya batik cap dan batik sablon, kini batik dapat dinikmati secara murah meriah oleh segala kalangan. Tentunya ini adalah hal yang membanggakan. Meskipun begitu, pelestarian tradisi membatik tetaplah harus diselamatan dengan cara memperkenalkan teknik atau pembuatan batik tulis kepada generasi muda secara meluas, caranya dapat dengan memberikan materi membatik pada kegiatan studi muatan lokal kepada para siswa di sekolah.

15. Batik telah berkembang meluas, tidak hanya digunakan sebagai kain panjang dan busana jadi, tetapi telah banyak bentuk modifikasi dalam bentuk kerajinan tangan batik. Kerajinan tangan batik sebagai salah satu warisan leluhur bangsa ini seharusnya ditingkatkan sebagai kegiatan aplikatif bagi kehidupan bangsa yang produktif. Artinya, kita menjadikan kerajinan tangan batik sebagai kegiatan yang mendatangkan income bagi diri dan keluarga. Tentunya ini tidak bisa ditangani secara asal-asalan, tetapi harus dikelola dengan profesional.

Perkembangan keterampilan tangan batik ini sangat pesat sehingga untuk saat sekarang ini keterampilan batik ada di beberapa negara, misalnya Indonesia, Thailand, India, Malaysia, Iran, dan Sri Langka. Dengan kata lain, keterampilan tangan batik ini ada hampir di seluruh wilayah Asia.

Tidak hanya itu, dengan perkembangan teknologi yang ada, keterampilan tangan batik ini juga sudah ada di seluruh belahan dunia. Meskipun demikian, batik dari Indonesia masih menjadi andalan dan terkenal di seluruh dunia.

16. Batik merupakan simbol komunitas.

Sebagai simbol komunitas, batik menjadi barang konsumsi yang selalu dibutuhkan. Hal ini terjadi mengingat perkembangan komunitas di negeri ini yang sangat pesat dan menyebabkan kebutuhan batik juga meningkat. Oleh karena itu, hendaknya kita mengelola kesempatan ini sebaik-baiknya sehingga akan menjadi peluang usaha yang sangat potensial di masa depan.

Sebagai contoh, jika suatu kelompok pegawai yang berjumlah cukup banyak menggunakan batik sebagai simbol komunitasnya, maka semakin lama semakin banyak kebutuhannya. Apalagi, pemerintah telah mencanangkan hari batik dengan penentuan penggunaan batik selama tiga hari kerja, yaitu Kamis, Jumat, dan Sabtu.

17. Di berbagai tempat di Indonesia telah ada wisata-wisata batik. Di tempat ini, kita tidak hanya dapat berbelanja dan memesan batik, tetapi juga belajar membuat batik. Walaupun tidak semua tempat di Indonesia terdapat wisata batik, tetapi di banyak sekolah dasar hingga menengah telah digalakkan pembelajaran batik untuk memperkenalkan proses membatik pada generasi muda. Sedangkan untuk urusan belanja, batik dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.

18. Di masa kini modifikasi terhadap batik dan aneka kreasi batik terus dikembangkan. Tidak hanya meliputi pakaian, hiasan, dan kebutuhan rumah tangga seperti yang sudah biasa dikenal. Namun ada juga segolongan anak muda kreatif yang mengecat mobil-mobil mereka dengan pola batik, ada juga yang mengecat helm dan berbagai atribut otomotif mereka lainnya.

Anak muda Indonesia memang tidak pernah mati berkreasi, termasuk dalam mengembangkan batik. Tentunya ini merupakan hal yang positif dan harus mendapatkan dukungan. Kecintaan terhadap batik bisa membuat batik tetap terjaga dan lestari.

19. Batik ternyata tidak hanya menjadi milik manusia. Di Laut Banda, beberapa waktu yang lalu ditemukan spesies ikan tertentu yang bermotif batik. Sekujur tubuhnya, dari ujung ekor hingga kepala, bercorak batik. Untuk memudahkan penamaan, ikan ini pun disebut dengan ikan batik.

20. Ada berbagai hal tentang batik yang sudah memecahkan rekor MURI di Indonesia, antara lain panggung bermotif batik parang dan sido mukti, 10.000 roti batik pernah dibagikan di lapangan Manahan Solo, kolase batik boneka Sinterklas, longmarch batik, mural motif batik terlama selama 192 jam, jalan berbatik dengan 10.000 orang, batik terpanjang, cemara batik untuk perayaan Natal, dan lain-lain. Ternyata ada berbagai cara yang dilakukan orang untuk mengekspresikan kecintaan pada batik dan melestarikannya.

www.BatikSolo.asia

Wisata Batik di Indonesia Oktober 25, 2011

Posted by Admin in Artikel.
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
add a comment

Wisata Batik di Indonesia

Ngomongin wisata batik di Indonesia ibarat ngomongin seluruh kota yang ada di Indonesia. Yup.. karena pada dasarnya setiap kota di Indonesia memiliki daerah “wisata batik”, meskipun hanya kelas kecil atau mungkin baru berupa beberapa tempat perbelanjaan yang menyediakan batik.

Hampir di seluruh kota di Indonesia dapat ditemukan tempat yang memperjualbelikan batik. Namun yang dimaksud dengan wisata batik di sini adalah tempat yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata batik. Di tempat tersebut tidak hanya terjadi jual beli batik, tetapi juga komponen atau unsur-unsur penunjang lainnya, seperti museum batik, cara pengenalan dan pembuatan batik, sarana dan prasarana yang memadai untuk mencapai tempat tersebut, dan lain-lain.

Berikut ini adalah tempat-tempat yang dikenali sebagai daerah wisata batik di Indonesia. Daerah-daerah wisata batik pada umumnya terdapat di daerah-daerah yang memiliki sejarah cukup panjang berkaitan dengan batik. Jadi, di sini akan dikemukakan daerah-daerah wisata batik, yang di dalamnya terdapat berbagai fasilitas untuk mendapatkan pengetahuan batik secara cukup lengkap. Baik dari sejarah, proses pembuatan, penjualan, dan lain-lain yang berkaitan dengan batik.

Tulungagung

Tulungagung memiliki sejarah batik yang cukup panjang. Di kota yang
terkenal dengan industri marmernya ini terdapat beberapa tempat yang dapat
dijadikan wisata batik, di antaranya Desa Sembung dan Desa Majan.

Keberadaan wisata batik di Tulungagung ini dipelopori oleh Lintu Tulistyan-toro dan Sigit, perajin batik dari Tulungagung. Mereka berusaha menumbuhkan kembali semangat dan kecintaan terhadap batik tulungagung, yang memiliki nilai sejarah terhadap perkembangan batik di Jawa Timur dan Nusantara secara umum.

Dengan adanya desa tersebut sebagai wisata batik, diharapkan perhatian masyarakat terhadap batik semakin meningkat dan akan meningkatkan penjualan batik. Dengan demikian, diharapkan secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan perajin batik. Di sini, orang yang datang juga bisa belajar membatik, mengetahui sejarah singkat batik, dan juga melakukan pembelian berbagai jenis dan bentuk batik.

Sebagian besar tempat wisata batik di Tulungagung menggunakan bahan-bahan alam, meskipun tetap mengedepankan inovasi. Bahan-bahan alam tersebut digunakan karena aman untuk lingkungan clan murah karena banyak terdapat di lingkungan sekitar.

Batik tulungagung berasal dari banyak daerah di sekitarnya. Daerah tertua Bonorowo atau Mrowo memiliki ciri khas batik dengan tanaman atau binatang air. Beberapa corak antara lain kalangbret dengan ciri khas kotongan (bentuk kosong tanpa ada isen-isennya) dan kembang blinjo. Ada pula corak rawan dengan ciri khas tergantung daerah yang membuat. Corak yang lain misalnya sekar jagad dengan ciri bunga-bunga. Sedangkan batik di Desa Majan, mengadaptasi dari Jawa Tengah, ada corak sido luhur, jarot asem, merak biru kedah, banyak ndekem (sampek engtay), dan lain-lain. Umumnya, batik di Tulungagung dan sekitarnya ini dipengaruhi corak-corak batik dari Solo dan Jogja.

Mojokerto

Mojokerto adalah kota istimewa dalam sejarah Indonesia. Inilah kota yang pernah menjadi ibukota Majapahit. Jadi, tidak mengherankan kalau di kota ini banyak sekali peninggalan bersejarah, baik yang sudah ditemukan dan terdata maupun yang masih terpendam dan tersebar di hampir seluruh wilayah Mojokerto.

Sayangnya, walaupun di masa lalu batik mojokerto berkembang cukup pesat, kini hampir tidak tersisa jejaknya. Hanya ada satu keluarga yang secara turun-temurun meneruskan tradisi membatik, dan diperlukan kesabaran bertanya untuk bisa menemukan lokasinya karena warga setempat umumnya mengernyitkan dahi bila mendapat pertanyaan tentang “wisata batik mojokerto”.

Yang masih sangat aktif membatik adalah Erna, perempuan setengah baya yang secara turun-temurun meneruskan tradisi membatik dengan canting di kediamannya di kawasan Surodinawan. Bisa jadi, dia kini satu-satunya pembatik yang masih produktif di Mojokerto. Batik yang biasa dibuatnya adalah batik khas Mojokerto dengan simbol Surya Majapahit yang dicampur dengan motif merica bolong, beras tumpah, dan motif-motif primitif lainnya.

Di tempat ini, walaupun skalanya kecil, kita bisa mendapatkan banyak wawasan tentang batik, mengerti dan mengikuti proses pembuatan batik, serta membeli atau memesan batik yang kita inginkan.

Ponorogo

Di Ponorogo, hanya terdapat tempat belanja batik yang menyediakan batik-batik khas Ponorogo, yang sebagian besar coraknya didominasi oleh gambar-gambar merak yang populer. Namun demikian, banyak sekolah bahkan masyarakat pembatik yang bersedia memberikan workshop batik secara berkala pada mereka yang memerlukan.

Jogja

“Jogja Kota Wisata”. Sepertinya julukan itu tidak berlebihan untuk Jogja. Kalau kita sudah ada di kota ini, ada banyak sekali tempat wisata yang dapat dinikmati, dari kotanya yang sangat nyaman dengan berbagai tradisi dan budaya, pantai-pantai yang menawan, hingga peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat banyak. Tidak ketinggalan pula wisata kulinernya yang luar biasa.

Wisata batik di kota ini juga sangat lengkap. Batik seperti apa pun pasti dapat ditemukan di kota ini. Ada banyak sentra industri batik yang menyediakan wisata batik. Daerah yang biasa dijadikan tempat wisata batik antara lain Tirtodipuran, wisata batik Kayu Krebet Bantul, Kampung Batik Giriloyo, Desa Kliwonan, dan museum batik yang ada di JI. Dr. Sutomo 13A Jogjakarta. Selain itu, wisatawan yang ingin mendapatkan model batik dalam bentuk lukisan dapat menemukannya dengan mudah di Pasar Seni Gabusan, sepanjang Jalan Malioboro, atau pun Pasar Beringharjo.

Selain tempat-tempat tersebut, ada pula tempat wisata batik yang cukup lengkap, yaitu Museum Ullen Sentalu di Kaliurang (dekat Kali Boyong) yang menyimpan sejarah kejayaan kerajaan yang lebih menonjolkan jati diri wanita wanita keraton yang selama ini belum banyak diketahui orang. Museum ini sudah dibuka dari tahun 1997 oleh KGPAA Paku Alam VIII yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur DIY.

Di Jogja para pengagum batik bisa puas mendapatkan segala sesuatu tentang batik: sejarahnya, wisatanya, belanjanya, bahkan workshop pembelajaran tentang batik. Membatik di Yogya bukanlah sesuatu yang aneh dan merupakan profesi yang cukup populer. Membatik tidak lagi hanya dilakukan oleh nenek-nenek atau orang-orang tua generasi lama. Di sini, membatik telah menjadi bagian dari kegiatan generasi muda. Di berbagai tempat dapat ditemukan anak-anak muda sibuk membatik.

Di Jogja, para seniman dan pengusaha batik terus-menerus melakukan inovasi dan terobosan di bidang batik. Dengan demikian, wisata batik di Jogja mengalami perubahan dan perbaikan setiap saat. Semuanya dilakukan untuk dapat mempertahankan usaha batik itu sendiri dan di sisi lain juga mencari hal-hal baru yang dapat dikembangkan untuk memajukan batik secara umum.

Solo

Solo juga merupakan kota besar untuk batik. Di sini terdapat banyak sentra industri batik sehingga wisata batik pun bisa dilakukan di banyak tempat di kota ini. Di antaranya adalah wisata batik Kampung Kauman, wisata batik Kampung Laweyan, wisata batik Museum Galeri Batik Kuno Danar Hadi, dan Pasar Klewer. Batik apa pun tersedia di kota ini. Selain itu, dijamin harganya cukup murah dan masih bisa ditawar.

Kebumen

Saat ini terdapat sekitar 170 perajin batik tulis yang eksis di Kebumen. Mereka terus melakukan produksi batik dengan kecepatan seminggu untuk corak yang sederhana clan sebulan untuk corak yang rumit. Pusat industri batik yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata batik adalah Desa Tanuraksan, yang berada di Jalan Karangsambung Km 1,5 RT 04 RW 01 Tanuraksan, Depan Masjid At Khayyu, Kebumen. Di tempat tersebut ada kegiatan pembatikan, pemesanan, hingga jual beli batik.

Banyumas

Banyumas memiliki cukup banyak perajin batik, namun daerah yang paling banyak menghasilkan batik adalah Desa Sokaraja. Di sini banyak sekali perajin batik yang terus memproduksi batik, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Banyumas, tetapi juga untuk pesanan dari luar daerah.

Kalau ingin berwisata batik di Banyumas, pastikan mampir ke Sokaraja. Di tempat ini kita bisa belajar membatik, membeli, hingga memesan batik. Walaupun wisata batiknya belum dikelola secara profesional, ada kecenderungan tempat ini akan dijadikan daerah wisata batik di masa-masa yang akan datang.

Pekalongan

Kalau ingin memanjakan keinginan tentang batik dan seluk-beluknya, kota yang tak boleh dilewatkan adalah Pekalongan. Kota ini merupakan salah satu sentra industri batik terbesar di Nusantara. Di sana banyak sekali industri dan pusat-pusat perdagangan batik yang dapat dijadikan referensi wisata batik.

Biasanya sentra industri batik di Pekalongan disebut berdasarkan nama desa atau kelurahannya karena hampir semua penduduk di daerah tersebut bekerja di bidang batik, baik sebagai perajin, pengusaha, pedagang, hingga pemasok kain dan perabotan keperluan batik. Sebut saja sentra industri batik Jenggot, sentra industri batik Kradenan, sentra industri batik Kergon dan Pesindon, sentra industri batik Kauman, sentra industri batik Landungsari, dan sentra industri batik Pasirsari.

Di tempat-tempat tersebut, para wisatawan dapat menikmati wisata batik dengan lengkap, mulai dari mengetahui cara membatik, membeli batik, hingga pemesanan. Segala jenis dan bentuk batik dapat ditemukan di tempat ini.

Apabila tidak cukup puas dengan mengunjungi sentra-sentra industri batik, jangan khawatir. Di Pekalongan terdapat dua pasar grosir besar yang bisa memanjakan mata dan keinginan kita untuk berbelanja batik, yaitu Pasar Grosir Setono dan Pasar Grosir Gamer. Keduanya terletak di JI. Dr. Sutomo, Pekalongan. Seharian mengelilingi pusat grosir ini serasa tak puas karena ada begitu banyak batik yang ditawarkan.

Kalau masih merasa belum puas belajar membatik dan belanja batik dan sentra industri maupun pasar grosir, wisata batik bisa dilanjutkan dengan mengunjungi Museum- Batik Nasional yang berada di JI. Jetayu No. 3, Pekalongan. Museum tersebut berisi segala pengetahuan yang ingin kita ketahui tentang batik.

Secara umum, bangunan museum ini seperti bangunan museum lainnya. Tiket masuk ke tempat ini sangat murah dan pelayanannya sangat memuaskan. Setelah membayar tiket, pengunjung akan didampingi seorang guide untuk melihat seluruh koleksi. Koleksi di museum tersebut selalu diperbaharui dan dirolling. Demikian pula dengan tatanan interiornya.

Museum ini telah menjadi salah satu aset nasional dan dikelola langsung oleh pemerintah pusat dan bukan milik Pemda Pekalongan. Menurut statistik data pengunjung, rata-rata per bulan terdapat sekitar 150 orang pengunjung dan sebagian merupakan wisatawan asing. Di museum ini terdapat 4 ruang pamer, perpustakaan, dan ruang peraga.

Ruang pamer utama menampilkan gambaran umum batik, bahan pembuatnya, dan aneka batik kuno, baik dari Indonesia maupun batik luar yang menurut ceritanya didatangkan dari India. Ruang pamer kedua merupakan ruang batik Nusantara. Di sini ditampilkan batik khas dari daerah di seluruh Indonesia. Ruang pamer ketiga adalah ruang interior batik, menampilkan perangkat interior rumah dengan bahan dasar batik. Terdapat juga batik koleksi seorang warga negara Australia bernama Digby Mackintosh yang dihibahkan kepada Museum Batik Pekalongan. Ruang pamer yang terakhir adalah ruang IwanTirta, berisi bermacam-macam kain batik hasil karya Iwan Tirta, seorang desainer Indonesia yang memiliki kecintaan pada batik.

Tegal

Di kota Tegal terdapat sekitar 200 perajin batik tulis yang hampir semuanya berada di kecamatan Tegal Selatan. Mereka memproduksi batik untuk kepentingan masyarakat Tegal dan juga memenuhi pesanan dari luar Tegal. Tempat wisata batik di Tegal dapat ditemukan di Griya Batik Tulis Tegal yang ada di Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Griya ini didirikan oleh pemerintah Kota Tegal bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tegal. Griya batik tulis ini merupakan pusat perdagangan dan pendidikan batik tulis di Kota Tegal. Di sini para pengunjung dapat mengetahui proses pembuatan batik tulis dan juga melakukan pembelian maupun pemesanan batik.

Tasikmalaya

Tasikmalaya merupakan salah satu sentra industri batik di Indonesia. Setelah penetapan Hari Batik dan penetapan dari Wali Kota Tasikmalaya agar para pegawai di lingkungan pemerintahan dan swasta mengenakan batik pada hari Kamis dan Jumat, batik menjadi semakin populer di Tasikmalaya.

Sejak itu, galeri batik bermunculan di Tasikmalaya sehingga mempermudah wisatawan yang hendak belanja. Namun galeri batik yang dapat dijadikan rujukan sebagai wisata batik adalah Galeri Batik Tasik Deden di sentra batik Cigeureung, Tasikmalaya. Koleksi di galeri ini sangat lengkap dan selalu diperbarui. Selain itu, berbagai jenis bahan batik ada di sini. Harganya juga sangat variatif dan dapat menyesuaikan kantong pengunjung.

Ciamis

Di masa lalu, Ciamis pernah menjadi daerah sentra industri batik. Namun industri batik ini sempat berhenti karena kalah saing dengan batik printing. Baru setelah munculnya pengakuan UNESCO terhadap batik pada tanggal 2 Oktober 2009, industri batik tulis mulai berkembang kembali. Ada salah satu tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata batik, yaitu Sanggar Rukun Batik. Di sanggar ini dilakukan produksi batik khas Ciamis dengan 20 orang pekerja.

Selain memproduksi batik, Sanggar Rukun Batik juga membuka tempat untuk belajar membuat batik sehingga batik ciamis dapat dilestarikan. Corak-corak batik ciamis yang populer adalah galuh pakuan, parang sontak, ciung wanara, dan batu hiu.

Cirebon

Kota ini merupakan salah satu sentra industri batik nasional. Di kota ini terdapat banyak perajin batik dengan gaya Cirebonan. Sangat mudah menemukan sentra-sentra batik di kota ini, namun tempat yang dapat dijadikan rujukan sebagai wisata batik adalah Desa Trusmi Kulon dan Desa Trusmi Wetan yang berada di Kecamatan Plered, Kota Cirebon. Batik dari daerah ini sering disebut dengan batik trusmi. Tempat ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota Cirebon.

Garut

Kota ini merupakan salah satu sentra industri batik nasional. Di banyak tempat di kota ini dapat dengan mudah ditemukan sentra-sentra industri batik. Namun tempat yang dapat dijadikan rujukan untuk wisata batik adalah Galeri Batik Tulis Garutan RM yang ada di JI. Papandayan 54, Garut. Batik yang diproduksi sebagian besar merupakan batik tulis dan khas Garut, yang terkenal dengan nama batik garutan. Produksinya cukup banyak karena gerainya tersebar di beberapa kota dan sudah melayani penjualan ke luar negeri. Pengunjung di sini dapat membeli, memesan batik, juga dapat belajar membuat batik.

Jakarta

Jakarta sebagai kota metropolitan dan ibukota negara memiliki banyak tempat yang dapat dijadikan wisata batik. Namun wisata batik di Jakarta lebih bersifat wisata belanja. Pasar-pasar grosir hingga butik-butik batik elite tersedia di Jakarta. Sebut saja Pasar Grosir Tanah Abang, Pasar Grosir Mangga Dua, Pasar Grosir Jatinegara, Pasar Grosir Cililitan, dan lain-lain.

Batik juga masuk ke berbagai mall elite, seperti di Senayan City, EX Plaza, FX Plaza, Thamrin City, dan berbagai butik elite khusus batik yang tersebar di kawasan-kawasan elite Jakarta, seperti Kemang. Selain itu, batik-batik dari gerai gerai yang sudah branded juga banyak terdapat di galeri-galeri hotel berbintang lima di seluruh Jakarta.

Koleksi batik di Jakarta pun sangat komplit. Kita bisa mendapatkan berbagai jenis batik sesuai dengan keperluan dan dana yang disediakan, dari batik cap hingga batik halus edisi terbatas. Jakarta merupakan pusat berkumpulnya berbagai batik dari daerah produsen batik di Jawa sebelum kemudian dikirimkan ke luar Jawa.

Kota yang terjaga sepanjang waktu ini menyajikan pesona tersendiri untuk wisata belanja batik. Tentu saja, kalau khusus untuk berbelanja batik, calon pembeli dapat memilih gerai-gerai atau butik-butik khusus batik.

Jambi

Jambi merupakan salah satu kota penting dalam sejarah perkembangan batik Nusantara. Di masa sekarang pun perkembangan industri batik di kota ini cukup pesat. Batik Jambi disenangi tidak hanya oleh masyarakat Jambi, tetapi juga oleh masyarakat dari berbagai daerah di luar Jambi. Tidak hanya itu, banyak pula wisatawan mancanegara yang menyenangi batik Jambi.

Hal ini disebabkan karena coraknya yang khas didominasi oleh warna-warna terang yang berbeda dengan batik-batik yang ada di Jawa. Wisata batik yang dapat dikunjungi di kota ini adalah Desa Seberang Kota, yang berada tepat di jantung kota Jambi yang terletak di pinggir Sungai Batanghari. Desa ini penuh dengan para perajin batik tulis yang membawa dan menghadirkan kembali kejayaan batik kuno dari Kerajaan Melayu Jambi.

Demikian populernya daerah ini hingga banyak biro wisata yang menyediakan paket wisata batik lengkap dengan workshop batiknya. Jadi, kalau berada di sekitar Jambi, kita tak perlu jauh-jauh ke Jawa untuk dapat berwisata batik. Belajar batik di sini menjadi sangat khas karena cenderung ke arah membuat lukisan batik.

Bengkulu

Bengkulu memiliki beberapa tempat yang dapat dijadikan tujuan untuk berwisata batik. Berbeda dengan Jambi yang memiliki fasilitas belajar batik cukup lengkap, daerah ini sebagian besar merupakan tempat belanja batik. Namun karena di wilayah Bengkulu juga terdapat batik khas Bengkulu (besurek, dengan ciri bunga Raflesia), maka workshop batik juga mungkin diberikan pada kesempatan tertentu. Biasanya batik juga terdapat di mal yang ada di Bengkulu.

Pontianak

Kota ini memiliki kekhasan dalam hal batik. Tempat wisata batik yang dapat dijadikan rujukan adalah Batik Insan di JI. Nusa Indah III No. 61, Pontianak. Di sini terdapat koleksi batik khas Pontianak dan sekitarnya.

Bali

Bali merupakan salah satu tempat wisata yang paling spektakuler di Indonesia. Kepopulerannya sebagai tempat wisata pantai yang eksotis di dunia telah membuat Bali memiliki ciri tersendiri dalam hal batik. Di tempat ini; banyak terdapat gerai batik yang dapat dijadikan tempat sasaran berbelanja, baik tempat-tempat yang berjejeran di pinggiran jalan wisata hingga butik-butik khusus yang menyediakan batik.

Tentu saja yang dominan di sini adalah batik dengan corak kain-kain khas Bali yang tidak dapat ditemukan di daerah lainnya. Namun di beberapa tempat juga tersedia berbagai batik dari daerah lain di Indonesia, termasuk dari Jogja dan Solo.

Ada beberapa tempat di Bali yang dapat menjadi rujukan wisata batik, yaitu Pasar Seni Sukowati, Pasar Seni Kuta, Pasar Seni Guwang, Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Uluwatu Handmade Balinese Lace yang berada di JI. Legian, JI. Pantai Kuta, JI. D. Tamblingan Sanur, dan JI. Monkey Forest Ubud; Lucy’s Batik di JI. Basangkasa 88X, Seminyak, Milo’s di Kuta Square’s, dan Prasada di Jalan Kunti, Seminyak.

Demikianlah tempat-tempat wisata batik yang ada di Indonesia. Jika ingin berbelanja batik, hampir di setiap kota di Indonesia dapat ditemukan gerai, butik, atau pun pusat-pusat perbelanjaan yang menyediakan batik dengan berbagai bentuk, jenis, motif, dan pilihan harga yang sesuai.

Jadi, kalaupun di daerah dekat kita belum ada tempat atau daerah khusus wisata batik, bukan berarti kita tidak bisa ikut menikmati dan melestarikan batik. Workshop atau pelatihan membatik sekarang ini juga sudah sangat banyak diberikan secara berkala di masing-masing daerah. Tidak ada alasan lagi untuk tidak mengenal batik dan membatik dari dekat. Selamat berwisata batik. Mari kita lestarikan budaya asli Indonesia.

www.BatikSolo.asia

Sejarah Batik di Indonesia September 28, 2011

Posted by Admin in Artikel.
Tags: , , ,
add a comment

Sejarah Batik di IndonesiaSejarah perbatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majapahit, dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat berkembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang bernama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahit, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluarga kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Sumber : pesonabatik


Batik Solo